Badan Wakaf Pesantren Tebuireng (BWPT) menerima lukisan QR Art karya seniman teknologi asal Surabaya Doddy ‘Mr D’ Hernanto. Jika di scan lukisan QR Art tersebut akan menghasilkan jejak rekam digital pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asy’ari dan Presiden RI ke-4 KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
“Lukisan itu dihibahkan dan diterima langsung oleh KH. Abdul Halim Mahfudz atau Gus Im sebagai Ketua BWPT, hari Kamis kemarin (29/12),” kata Mr D, kepada Basra, Jumat (30/12).
Menurut Mr D, Gus Im menyambut baik teknologi digitalisasi. Dikatakan Gus Im, seperti ditirukan Mr D, bertemunya BWPT dengan para ahli dalam bidang teknologi adalah keberkahan.
“Karena kami bertemu dengan orang-orang yang mempunyai keahlian langka di pesantren,” tukas Gus Im.
“Pesantren ini institusi yang tua, bahkan lebih tua dari Indonesia. Namun, sejauh ini belum banyak hal-hal baik yang bisa diekspose ke luar,” sambungnya.
Mr D mengungkapkan sebagai pengagum sosok KH. Hasyim Asyari dan Gus Dur, dirinya tak ingin kisah dan kiprah dua ulama itu hilang di muka bumi.
“Saya ini pengagum kedua tokoh tersebut. Dan saya berfikir jasa dua pahlawan ini tak boleh dihilangkan. Akhirnya saya buat lukisan QR Art ini sebagai bukti cinta saya kepada beliau,” paparnya.
Tidak seperti karya QR Art pada umumnya, Mr D mengungkapkan dalam pembuatannya ia juga menyisipkan kalimat asmaul husna. Maka tak heran jika dalam pembuatan dua karya ini membutuhkan waktu yang lama.
“Ini karya satu-satunya saya di dunia. Bahkan saya sendiri juga tidak bisa membuat ulang karena di setiap goresan tersisip lafad asmaul husna sebagai watermark,” terang Mr D.
Pihaknya berharap dengan karyanya ini generasi muda khususnya bisa mentauladani dua tokoh inspiratif yang pernah dimiliki Indonesia ini.
“Saya berharap kepada generasi muda yang akan datang tetap tidak melupakan seorang sosok KH Hasyim Asyari dan Gus Dur,” pungkasnya.