Melandainya kasus COVID-19 membuat semangat mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan offline kian meningkat. Hal ini ditunjang pula dengan adanya kebijakan pemerintah terkait pembelajaran tatap muka.
Gayung bersambut, melihat kebijakan tersebut, 3 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) asal Timor Leste pun datang langsung ke Surabaya dan siap mengikuti perkuliahan secara offline.
Ketiga mahasiswa itu adalah Adnan Manuel (S1 Keperawatan), Nofa Amalia Soares (S1 Keperawatan), dan Koiru Nisa R Costa (S1 Keperawatan).
Salah satu mahasiswa Unusa asal Timor Leste, Koiru Nisa R Costa mengungkapkan rasa syukurnya karena telah diberi kesempatan untuk studi lanjut melalui jalur beasiswa Unusa. Sejak pandemi COVID-19, dirinya melaksanakan pembelajaran daring.
“Alhamdulillah, saat ini, kami bisa sampai di Surabaya untuk melaksanakan proses pembelajaran melalui offline atau tatap muka,” ungkapnya, Jumat (20/5).
Rektor Unusa, Prof. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., mengapresiasi semangat 3 mahasiswa asal Timor Leste tersebut. Ia berharap ketiga mahasiswa ini cepat beradaptasi dan belajar banyak tentang budaya lokal selama menjalani pendidikannya di Surabaya.
Harapannya, agar ke depan lebih banyak lagi mahasiswa asing dari Timor Leste yang melanjutkan studi di Unusa. Bahkan, menurutnya, Unusa akan menjaring dan melakukan promosi di Timor Leste untuk menarik langsung minat masyarakat di sana.
“Kita akan promosi di Timor Leste dan berharap banyak masyarakat di sana dapat kuliah di Unusa. Sebab, kita memiliki kultur yang sama,” ungkapnya.
Adapun Ketua Yayasan An-Nur, Anwar Dakosta, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak Unusa karena telah memberikan beasiswa penuh kepada anak didiknya di Timor Leste. Dirinya menitipkan anak-anaknya untuk menimba ilmu di Unusa.
“Para mahasiswa asal Timor Leste bisa belajar dari sisi akademik, non akademi, serta ilmu agama. Karena mereka masih tahap belajar agama islam,” ungkap pria yang juga sebagai Ketua Rombongan Beasiswa Unusa bagi Timor Leste.