Tak lama lagi, warga Surabaya bisa melakukan tes
PCR berbasis air liur atau Saliva Based Testing di National Hospital Surabaya.
Pasalnya, pada awal tahun 2021 mendatang, rumah sakit yang berlokasi di wilayah Surabaya barat ini akan membuka layanan tersebut.
CEO National Hospital, Adj. Prof. Hananiel Prakasya Widjaya mengatakan, tes PCR mengunakan sampel air liur ini sudah diterapkan di beberapa negara seperti Singapura dan Jepang.
Bahkan saat ini pihaknya sedang menunggu registrasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
“Semoga Januari 2021 sudah bisa berfungsi dan mempercepat screening COVID-19,” kata Prof. Hananiel, Sabtu (12/12).
Prof. Hananiel menuturkan, tes PCR berbasis air liur ini dapat memudahkan masyarakat melakukan screening tanpa rasa sakit.
Karena pemeriksaannya hanya membutuhkan air liur sekitar 0,1 liter yang ditampung dalam tabung dan hasilnya akan keluar setelah 6 jam pemeriksaan.
“Jadi lebih cepat dari pemeriksaan PCR biasa, karena mengunakan reagen khusus dan mengunakan teknologi baru dengan turbo ekstraksi yang membutuhkan waktu 30 menit. Proses inilah yang mempercepat proses ekstrasi,” tuturnya.
Selain lebih cepat, hasil dari saliva based testing ini juga lebih sensitif dari pemeriksaan PCR biasa. Dimana virus yang sudah akut dan tanpa gejala akan terlihat dalam pemeriksaan saliva ini.
“Kami sudah uji coba dan hasilnya memang lebih sensitif. Selain itu, sudah banyak penelitian tentang hal ini,” tambahnya.
Ke depan, pemeriksaan saliva ini dapat memeriksa sekitar 3.000 orang dalam sehari. Untuk harganya, sama dengan tes PCR biasa yakni sekitar Rp 900 ribu.
“Untuk syaratnya, 30 menit sebelum melakukan Saliva Based Testing orang yang akan tes tidak boleh makan, minum dan merokok,” pungkasnya. (Amm)