• ABOUT US
  • TOS
  • CONTACT US
  • CAREER
Berita Anak Surabaya (BASRA)
No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar Terbaru
  • Kesehatan
  • Inovasi & Teknologi
  • Berita Foto
  • Tamu Basra
  • Podcast
Berita Anak Surabaya (BASRA)
  • Home
  • Kabar Terbaru
  • Kesehatan
  • Inovasi & Teknologi
  • Berita Foto
  • Tamu Basra
  • Podcast
Berita Anak Surabaya (BASRA)
Home Business

Jangan Terkecoh Harga Janda Bolong, Pakar Ingatkan Fenomena Bubble Economy

admin by admin
October 12, 2020
2 min read
0
Jangan Terkecoh Harga Janda Bolong, Pakar Ingatkan Fenomena Bubble Economy

Pakar manajemen sekaligus KPS Magister Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga Surabaya Dr. Gancar C. Premananto, mengingatkan masyarakat akan fenomena gelembung ekonomi atau bubble economy di tengah melambungnya harga tanaman hias Monstera atau yang lebih dikenal dengan nama Janda Bolong.

RELATED POSTS

Era Industri 4.0, Dosen UHW Perbanas Beri Pelatihan Wirausaha ke Siswa SMK

Festival Startup Digelar di Surabaya, Seperti Ini Syarat Pendaftarannya

Syarat Terbaru Naik KA, Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Naik Hingga Wajib Pakai NIK

“Bubble economy merupakan aktivitas bisnis yang melambungkan harga suatu produk jauh melampaui nilai intrinsik atau nilai sebenarnya. Seperti halnya gelembung sabun yang tampak indah, namun ketika meletus kita tidak mendapat apapun,” jelasnya kepada Basra, Senin (12/10).

Fenomena bubble economy di Indonesia pernah terjadi ketika sedang tren tanaman anthurium atau gelombang cinta, hingga batu akik.

Tanaman Janda Bolong sendiri di Surabaya kini harganya bisa mencapai Rp 15 juta per helai daunnya untuk jenis Obliqua.

Pandemi COVID-19, lanjut Gancar, turut menjadikan masyarakat menaruh perhatian pada industri tanaman hias yang sedang lesu. Adanya pembatasan aktivitas di luar rumah mengharuskan masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah. Menanam tanaman hias pun menjadi pilihan masyarakat.

Belajar dari fenomena bubble economy yang pernah ada di Indonesia, Gancar menilai jika tren tanaman hias seperti halnya Janda Bolong tak akan bertahan lama.

“Dalam bahasa akademik apa yang terjadi hanyalah ‘fad’ atau ‘demam’. Dan yang namanya demam, umumnya tidak berlaku lama. Berapa lamanya tergantung dari banyak faktor, diantaranya adalah faktor ekonomi makro. Di saat pandemik seperti saat ini, yang membawa pada perlambatan ekonomi, maka demam yang terjadi biasanya tidak terlalu lama. Faktor lain adalah relevansi kemanfaatan produk yang ditawarkan dengan kondisi terkini,” jelasnya.

Buy JNews
ADVERTISEMENT

Tanaman seperti Janda Bolong, kata dia, mungkin relevansinya minim dikaitkan dengan pandemik. Maka konsumsinya akan tidak terlalu tinggi.

Agar masyarakat tidak terjebak pada bubble economy yang nantinya dapat berujung pada kerugian material, Gancar memberikan beberapa tips.

“Carilah informasi harga intrinsik suatu produk (Janda Bolong) sebelumnya seperti apa. Dan pahami alasan mengapa harganya menjadi tinggi? apakah memang sangat langka? Kemudian bagaimana perawatan dari Janda Bolong itu sendiri, sulit ataukah tidak,” paparnya.

Gancar juga menuturkan, mengoleksi tanaman hias perlu dilakukan dengan bijak. Koleksi biasanya untuk dinikmati sendiri, namun bisa juga untuk mendapat keuntungan di masa mendatang.

“Secara umum, ciptaan Allah seringkali memiliki keunikan dan kelangkaan. Maka akan lebih baik mengoleksinya ditujukan sebagai bentuk mencintai karya ciptaNYA,” pungkasnya.

Tags: Janda BolongMonstera
ShareTweetPin
admin

admin

Related Posts

Era Industri 4.0, Dosen UHW Perbanas Beri Pelatihan Wirausaha ke Siswa SMK
Business

Era Industri 4.0, Dosen UHW Perbanas Beri Pelatihan Wirausaha ke Siswa SMK

February 6, 2023
Festival Startup Digelar di Surabaya, Seperti Ini Syarat Pendaftarannya
Business

Festival Startup Digelar di Surabaya, Seperti Ini Syarat Pendaftarannya

July 2, 2022
Syarat Terbaru Naik KA, Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Naik Hingga Wajib Pakai NIK
Business

Syarat Terbaru Naik KA, Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Naik Hingga Wajib Pakai NIK

October 22, 2021
Cara Pebisnis Kaus di Surabaya Dukung Pemberian Vaksin COVID-19
Business

Cara Pebisnis Kaus di Surabaya Dukung Pemberian Vaksin COVID-19

January 30, 2021
Tak Ada Lagi Acara Nikahan, Resto Beralih ke Bisnis Katering Rumahan
Business

Tak Ada Lagi Acara Nikahan, Resto Beralih ke Bisnis Katering Rumahan

September 18, 2020
Remaja 15 Tahun di Surabaya Bikin Produk ‘Shantiq’ dari Botol Plastik dan Kresek Bekas
Business

Remaja 15 Tahun di Surabaya Bikin Produk ‘Shantiq’ dari Botol Plastik dan Kresek Bekas

August 18, 2020
Next Post
Alhamdulillah, 33 Kelurahan di Surabaya Sudah Nol Kasus COVID-19

Alhamdulillah, 33 Kelurahan di Surabaya Sudah Nol Kasus COVID-19

Menstruasi Terlalu Dini dan Menopause yang Terlambat Jadi Pemicu Kanker Payudara

Menstruasi Terlalu Dini dan Menopause yang Terlambat Jadi Pemicu Kanker Payudara

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended Stories

Lestarikan Tarian Tradisional, Balai RW di Surabaya Kini Jadi Sanggar Tari

Lestarikan Tarian Tradisional, Balai RW di Surabaya Kini Jadi Sanggar Tari

November 19, 2021
Kisah Lailla, Balita Berkelamin Ganda dan Mengalami Gizi Buruk

Kisah Lailla, Balita Berkelamin Ganda dan Mengalami Gizi Buruk

February 5, 2022
Neo Hipop, Gaya Berbusana Anak Muda di Masa Pandemi

Neo Hipop, Gaya Berbusana Anak Muda di Masa Pandemi

February 18, 2021

Popular Stories

  • Manfaatkan Bank Sampah Induk Surabaya, Bisa Dapat Uang, Sampah Berkurang

    Manfaatkan Bank Sampah Induk Surabaya, Bisa Dapat Uang, Sampah Berkurang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peserta Vaksin di Grand City Membeludak, Panitia Terapkan Sistem Buka Tutup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sakera dan Marlena, Busana Khas Warga Madura yang Tak Lagi Kedaerahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hati-hati, Inner Child yang Terluka Bisa Bikin Masalah Saat Dewasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cerita Davin Berhasil Olah 57 Liter Minyak Jelantah Jadi Sabun Cuci Ramah Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

© 2020 IT BASRA

  • ABOUT US
  • TOS
  • CONTACT US
  • CAREER
No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar Terbaru
  • Kesehatan
  • Inovasi & Teknologi
  • Berita Foto
  • Tamu Basra
  • Podcast